Enaknya jalan malem adalah nggak kudu kepanasan, sayang jalannya agak jelek dan berliku, untung supirnya jago. Walaupun begitu, selama perjalanan gue nggak bisa tidur, over-excited sepertinya. Segala kegiatan sudah dilakukan di mobil, dari mulai denger musik lewat earphone, ngobrol-ngobrol, sampai merem dan berharap bisa tidur, tapi tetep nggak bisa tidur. Perjalanan malam itu lancar, mulus kaya pahanya SNSD. Paginya, kami sudah sampai di Pangandaran, tepatnya di Pantai Timur, siap menyambut matahari terbit.. sambil kelaparan.
Tugas pertama pagi ini adalah mencari penginapan. Mencari penginapan di sana nggak sulit, kawasan Pantai Timur semacam kompleks besar yang tiap belokan itu isinya pasti penginapan dengan berbagai macam model. Pilihan selanjutnya, tinggal menyesuaikan dengan isi kantong. Errr.. tergantung kantongnya siapa sih sebenernya. Harganya beragam, dari yang 100ribu semalam sampai yang 1juta semalam, katanya yang sejuta ada tempat buat karaokenya.
Setelah keliling-keliling, maka pilihan jatuh ke penginapan blablabla, gue lupa namanya, letaknya masuk gang-gang gitu. Masih bisa sih masuk mobil, tapi mepet. Pokoknya, adanya itu tepat di depan losmen Rinjani, gue malah hafal nama losmen tetangga coba. Akhirnya, diperoleh harga 125ribu, satu kamar dengan dua tempat tidur, 2 extra bed, air galon utuh beserta dispenser panas-normal, kipas angin, tivi, dan kamar mandi dalam. Satu kamar yang bakalan diisi 7 orang. Seru kan? Iya, serunya pas lagi ngantri mandi sih, lama cyin~
Kurang lebih 4 jam terpakai buat bobo-bobo pagi, makan, dan ganti baju, lalu menuju ke pantai. Menuju pantai di jam 11 siang! Semacam penyiksaan buat kulit gue. Walaupun sunblock SPF 50 udah gue pake tebel-tebel, belangnya sampe sekarang masih bersisa. Tapi setelah sampe pantai dan ngeliat pasir, ombak, mana peduli gue sama matahari?
Pantai Pangandaran waktu itu lagi sepi banget, lagi bukan musim liburan sepertinya. Kenapa ya? Padahal cuaca waktu itu lagi lumayan bagus sih. Enaknya ya itu tadi, harga penginapannya nggak bakalan dimahal-mahalin.
Dari sisi kebersihan, Pangandaran termasuk bersih, dengan beberapa deretan sampah wajar di area pantai yang mendekati jalanan. Ah, nggak wajar sih kalo kita kenal yang namanya tempat sampah *sambil nyindir diri sendiri*.
Airnya asin. Ada ombaknya. Anginnya banyak. Banyak banget pasirnya, alus. Pasirnya kalo kena ombak basah. Ombaknya berenang-able, nggak terlalu tenang tapi nggak terlalu deras. Ada warung-warung kecil di tepian antara pantai dan jalanannya. Ada ibu-ibu yang siap memberi jasa pijat, selama lo bisa bayar, dan bisa dipijat-nggak gelian kayak gue. Ada sewaan selancar-gabus, gue nggak tau apa namanya. Semacam papan selancar mirip gabus, lumayan buat ngapung-ngapung di tengah laut. Terombang-ambing ombak, sambil terombang-ambing perasaan juga boleh.
Hasil jepretan kemaren banyak banget yang bisa dibikin gif, dan dari kesemuanya .gif kali ini dipersembahkan oleh Monika yang entah gimana sangat .gif-genic sekali, heuheuheu..
0 comment:
Post a Comment